Ada kalanya kita menyadari bahwa dunia ini hanyalah
sebuah “perjalanan”. Saat itu terjadi, muncul rasa senyap yang menyergap.
Seperti embun yang tiba-tiba meyelimuti setiap yang ditemuinya. Lalu semua yang
pernah terjadi berjalan mundur dengan cepat dan berantakan. Ke depan, hanya ada
ruang kosong dan ruang masa depan yang tiba-tiba tergambar sebagai ruang
kebenaran, ruang untuk diperjuangkan. Di depan, muncullah pohon-pohon harapan
yang tiba-tiba membesar dan menjadi pohon kehidupan.
Aku menggambarkan kesadaran itu sebagai misteri yang
masing-masing orang akan memiliki pengalaman tersendiri. Sebuah perjalanan
adalah proses yang akan meminta semua daya kita. Perjalanan yang sangat
panjang, kadang membuat kita lupa kemana kita menuju. Hidup yang digambarkan
sebagai sebuah perjalanan menuju alam akhirat adalah hidup yang menyita banyak
renungan dan amalan.
Bukankah semua orang akan mati…bukankah perjalanan
akan terhenti? Maka di titik inilah aku berusaha berhenti sejenak. Titik
renungku, saat yang tepat untuk bertanya, “perjalanan semacam apa yang sedang
kulakukan? Kemana tujuanku?” Pertanyaan ini, setidaknya juga akan kugunakan
untuk kembali membuka ruang bicara bagi nurani dan hati yang tiap hari mengolah
rasa. Ternyata, ini terasa sangat nyaman bagiku.
Dengan ini, aku bisa sedikit mengurangi “tradisi”
menuduh dan menyalahkan diri sendiri. Kebiasaan itu, tertanam karena aku tak
kuasa menjadikan diriku sebagai arah utama perubahan. Kupikir perubahan mulanya
dari ruang di luar sana, dari tempat yang jauh antah berantah. Namun aku salah,
perubahan dari kekusutan yang maha akbar
ternyata berawal yang titik dimana ia
berada.
Kini, aku bisa bernafas cukup lega. Beberapa saat
yang lalu aku sempat “tersesat”. Sejak mengetahui aku tersesat, justru aku
semakin bimbang untuk mencari jalan keluar, itu karena aku merasa lumpuh oleh
arus. Kini, aku tahu bahwa kekuatan jiwa manusia sangat besar. Sejak memikirkan
sejenak tentang perjalanan dan mulai menulis tentang ini, aku merasa
terselamatkan. Perjalanan, hidup ini hanyalah dan akan berlalu sebagai sebuah
perjalanan. Kita sedang menuju satu tujuan yang sama, semua manusia mengarahkan
dirinya pada satu kepastian, kematian. Kematian hanya akan menjadikan hati yang
tulus dan kebaikan selama hidup sebagai kawan.
Terima kasih
untuk Allah SWT, ini takkan pernah terjadi tanpa kemurahan Nya..
Komentar
Posting Komentar