“Dunia ini lebih luas dari ruang
kelas”. Ini adalah petikan lirik lagu Kunto Aji yang berjudul Pengingat. Hari ini aku memutarnya entah
sudah berapa kali. Bahkan aku menulis liriknya di note book dengan semangat.
Rasanya sudah bertahun-tahun aku tidak melakukan aktivitas ini, menulis lirik
lagu yang aku suka.
Mungkin dukungan suasana sunyi
yang saat ini mengepung, membuat lagu Kunto Aji “hidup” dengan tarian nada dan
liriknya. Sungguh suasana sunyi ini adalah anugerah, membuatku tak rela
membiarkan gugahan hati ini terendap begitu saja di hati. Aku harus
menuliskannya. Meski entah akan kuberi judul apa.
![]() |
sumber foto : www.youtube.com |
Suasana semacam ini mungkin akan
selalu kukenang, meski segalanya nampak biasa saja. Pun meski ini adalah
detik-detik terakhir tahun 2015 ini. Namun, semuanya jadi berbeda sejak lagu
Kunto Aji ini diputar. Di bagian lirik “dunia ini lebih luas dari ruang kelas”,
aku terhenti, terserap di satu pojok ruang berpikir.
Nah..ternyata, terasa sudah
sekarang bahwa dunia ini memang lebih luas dari hingar bingar yang
mengelilingiku. Dunia yang luas sebenarnya sedang terdiam dalam sunyi. Ia tak
minta dihormati, bahkan digilai. Ia tetap kokoh menjadi kesatuan segala unsur
kehidupan. Mata yang mampu membaca kebaikan akan melihat lebih banyak kebaikan,
mata yang pudar oleh pekatnya hitam akan melihat lebih banyak kekelaman.
Bagiku, ini artinya segala yang
kuanggap besar dan kemudian menjadi masalah besar, ternyata hanyalah secuil
urusan di dunia yang begitu luas. Lebih banyak hal yang lebih penting dari yang
penting penting di dunia. Kini tak perlulah bersorak sorai hingga lepas
keutuhan jiwa kita sebagai manusia. Tak perlulah sedih hingga menangis seolah
air mata adalah hujan di Januari. Tak perlulah kecewa hingga seakan runtuh kepercayaan
kita seperti robohnya tembok besar Cina. Tetaplah sadar..dunia ini jauh lebih
luas dari ruang kelas...Mimpi kita pun lebih luas
dari segala kumpulan omongan orang.
Komentar
Posting Komentar