Siapa sih yang tahan dengan rayuan pesona Bromo? Lihat
fotonya saja kita berdecak kagum, apalagi kalau langsung berada di sana. Meski
masih tergolong gunung berapi aktif, keindahan Bromo tak menyurutkan langkah
wisatawan untuk mengagumi keindahannya. Deretan kaldera, ngarai, lautan pasir
yang membentang hingga 10 km membuat setiap sudut Bromo hanya akan semakin
membuat pengunjungnya tercengang.
![]() |
Kemegahan Gunung Bromo di pagi hari |
Menikmati lukisan Tuhan di Bromo bisa jadi mimpi
buruk lho. Apalagi kalau kondisimu kurang sehat, kecapekan, kantong tiba-tiba
menipis atau ada gangguan dalam perjalanan. Duh, usahakan persiapanmu maksimal
ya. Catat dan tentukan pilihan terbaik yang sesuai kebutuhan, agar perjalananmu
jadi momen tak terlupakan.
Inilah ceritaku. Bersama 15 rekan-rekan sekantor, kami
merencanakan perjalanan ke Gunung Bromo dan Kota Malang. Setelah mematangkan
rencana, kami memutuskan untuk menumpangi kereta dari Jakarta ke Malang, begitu
juga saat pulangnya. Kami sadar fasilitas kereta api saat ini sudah sangat
memadai. Itulah kenapa, kami memilih kereta api, meski perjalanannya harus
ditempuh selama 16 jam.
23 Februari 2018, Malam Pertama
![]() |
Swa foto di depan KA Majapahit |
Momen spesial ini tentu tak kami biarkan berlalu
tanpa adanya bukti. No pic hoax. Inilah
kami di depan Kereta Majapahit yang akan menuju Malang. Wajah bahagia, rasa tak
sabar dan penat yang mulai merontok mengiringi suasana hari itu. Pukul 18.15
sore kereta kami berangkat. Di gerbong dua, khsusunya di bagian tengah,
rombongan kami duduk berdampingan. Bisa memilih kursi dan tetap berkumpul dalam
satu gerbong adalah cara menikmati perjalanan yang sangat menyenangkan. Kami
bisa saling bertukar cerita, berbagi makanan, sambil bercanda dengan bebas.
Tips: Bagi kalian yang akan menumpangi KA dengan jumlah rombongan minimal 20 orang,kalian juga bisa dibantu untuk duduk dalam satu gerbong. Kalau budget kalian sesuai, silakan gunakan fasilitas gerbong prioritas dimana kalian bisa menyewa satu gerbong khusus. Silakan hubungi call center PT.KAI (Persero) di (021) 121, dijamin kamu bisa dapatkan informasi yang jelas dari KAI.
Perjalanan kami semula berjalan lancar, hingga
akhirnya kereta berhenti sangat lama di sekitar Cirebon. Petugas yang berlalu lalang
pun sibuk menjawab pertanyaan kami, Apa
yang sebenarnya terjadi? Ternyata hari itu terjadi banjir besar di Brebes. Imbasnya,
jalur kereta yang seharusnya kami lewati terisolir dan tidak bisa dilewati lagi
24 Februari 2018, Selamat Tinggal Keretaku
Menanti dan terus menanti, bertanya sana-sini
adalah yang kami lakukan di dalam kereta. Pukul 02.00 pagi, kereta kami belum
juga beranjak dari Cirebon. Satu jam berikutnya, pramugara dan pramugari muda
dengan cekatan membagikan air mineral dan biskuit. Kami mencoba terlelap, sambil
berharap saat terbangun kereta sudah melaju kencang. Nyatanya, hingga waktu
subuh tiba, kami belum juga meninggalkan Cirebon. Aku pun segera berkabar dengan
guide di Malang, bahwa kami baru akan sampai sekitar pukul empat atau lima
sore.
|
Subuh terlewati dengan tidurnya sebagian besar penumpang
kereta. Beberapa terbangun pukul tujuh atau delapan pagi, menerima kenyataan, bahwa
kereta kami belum juga melaju jauh. Mendekati pukul 10 pagi (seharusnya sudah
sampai Malang), kereta kami baru menginjak Kota Tegal. Kabarnya, setelah melalui
Tegal kereta akan berjalan normal kembali. Dan benar adanya, suara “jes ... jes
...” ala kereta yang melaju terdengar di telinga. Ah, lega rasanya.
Aku kembali berkabar dengan guide di Malang.
Dia bilang kereta kami baru akan sampai tujuan sekitar pukul 10 malam. Info itu
sudah disiarkan di Stasiun Malang. Rasanya tak bisa membayangkan lagi, apa yang
akan kami lakukan untuk bertahan sampai 12 jam ke depan. Perbekalan makanan hampir
habis, badan mulai kelelahan dan juga air di toilet yang semakin menipis, entah
apalagi setelah ini. Duh!
![]() |
Petugas membagikan biskuit dan air mineral |
Komentar
Posting Komentar